Monumen KB Mandiri Lingkaran Biru

The monument was erected as part of one contraception campaign called ‘KB Lingkaran Biru’ or ‘Family Planning – Blue Ring’. The campaign of carefully planning a family and advising the people to use contraceptives to control population growth started officially as a government’s program under the rule of President Suharto from the 1970s. This campaign was the third stage of the whole campaign that aimed to include the people to independently plan and choose the contraceptives they need and making it a habit, a primary part of their family’s future planning.

Three private clinics initiated and funded this monument to support the campaign in Medan. The monument’s main elements are a blue ring and the four-piece family encircled by it. The slogan of the campaign, “Dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja” or “Two children is enough, [no matter] boys or girls would be just fine”, is the main reference of the four-piece family, where a couple of a man and woman stood holding their children’s hands who stood in between them, one boy and one girl. The monument’s color is blue and white only, the main colors of the KB program.

Monumen KB Mandiri Lingkaran Biru (LiBi) Medan adalah satu dari serangkaian monumen serupa yang didirikan di berbagai kota di Indonesia sebagai salah satu upaya kampanye Keluarga Berencana. BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dibentuk pada masa Orde Baru untuk menekan laju pertumbuhan angka penduduk. KB LiBi adalah program tahap ke-3 dari strategi pengenalan, edukasi, dan kolaborasi dengan masyarakat untuk mulai menggunakan alat kontrasepsi dan menjadikannya bagian dari kebiasaan dan rencana jangka panjang sebuah keluarga.

Monumen ini merupakan sumbangan dari tiga klinik swasta yang mendukung program KB LiBi di Medan. Jargon utama dari kampanye KB, yakni “Dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja”, merupakan acuan untuk bentuk monumen. Elemen utama dari monumen adalah figur pasangan suami dan istri dengan gaya berpakaian kemeja dan kebaya, dan dua anak laki-laki dan perempuan. Monumen ini diwarnai dengan kombinasi dua warna, biru dan putih.

Sumber tambahan:
Sejarah BKKBN (diakses pada pukul 13.00 WIB 7 Oktober 2020)

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.