Monumen Stilasi Bandung Lautan Api

This sculpture was spread out sporadically across 10 points within the city. This sculpture was made by Sunaryo in 1997. The idea was to commemorate the Bandung Sea of Fire event, the deliberate burning of the southern-half of the city in 1946 to maintain Indonesia’s independence and refusal to give up the city. A Petrakomala flower sits on top of a triangular base, the height measuring around 1.5 meters. Petrakomala flower is an endemic yellow-orange five-petals flower that grows lushly within Bandung City and has been the city’s icon for a long time. 10 copies of the same sculpture were placed in various places, yet now only some remain in good and complete shape.

Patung stilasi Bandung Lautan Api (BLA) adalah pengingat peristiwa yang terjadi pada 23 Maret 1946 yang dilakukan oleh para pejuang saat itu untuk melawan tentara sekutu dengan cara membakar Bandung hingga hangus, lalu mengungsi ke Bandung Selatan (wilayah Dayeuh Kolot). Stilasi yang berbentuk segitiga sama sisi tegak berdiri dengan alas lingkaran sebagai tumpuannya dan pada bagian atasnya ada sebuah ranting dan bunga yang merupakan lambang kota Bandung yakni Patrakomala. Stilasi yang berjumlah sepuluh buah ini menyebar di berbagai titik Kota Bandung, berawal dari di Jalan Ir. Djuanda di depan bank BTPN yang dahulu menjadi kantor Domei Jepang yang konon pertama kali mengumandangkan ajakan peristiwa pembakaran di radio kepada seluruh masyarakat di Bandung. Stilasi yang ke-10 berada di depan gereja di Tegalega. Stilasi ini bertujuan untuk memberikan kenangan terhadap pertempuran, perumusan, dan berkumpulnya para tentara keamanan untuk akhirnya mencetuskan membakar kota Bandung dalam waktu 7 jam. Tetapi tidak semua stilasi lengkap seperti yang terlihat di gambar, kebanyakan dari stilasi sudah hilang. Seperti ada bunga patrakomala yang raib ada pula bentuk tumpuan yang berbentuk bulat sudah di ganti menjadi lantai keramik.
Stilasi ini dirancang oleh seniman asal Bandung, Sunaryo yang bekerja sama dengan American Express Bank Foundation (sponsor) dan Bandung Heritage pada tahun 1997 untuk mengenang para pejuang kita dahulu saat terjadi peristiwa BLA yang mengorbankan wilayahnya untuk dibumihanguskan agar tentara sekutu tidak memakai Bandung sebagai Markas Militer.

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.