Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP)

The TGP Monument was a commemoration for the contributions of young students who participated in the fight against the Dutch Military Aggression I or Operation Product under the organization called Tentara Genie Pelajar (Genie Students Army). This organization was led by Soenarto, established on February 2, 1947; 4 months before the Dutch launched the aggression. TGP along with other organizations went on guerilla missions to burn the city’s facilities and infrastructures such as bridges, to obstruct the enemy’s movements.

Two figures of young female students in an army-like uniform stood on top of a polygonal platform that was supported by four pillars. One of the students was carrying a rifle, while the other student had his left palm on a mortar bomb which was standing on its tail, its height was as tall as the young student’s hips. The surface of the sculpture was rough with brass-colored highlights and the rest were colored in black. On the bottom of the four supporting pillars were mortar bombs but smaller in size, placed behind a plaque that displays the names of the youths who died in the battle. There were 41 students recorded dead from 1947 until December 1949 when the Dutch surrendered.


Untuk mengenang perjuangan pasukan belia Tentara Genie Pelajar (TGP), pada 7 Juli 1989 dibangun Monumen TGP di persimpangan Jl.Semeru dan Jl.Tangkuban Perahu, tepatnya di depan pintu ekonomi sebelah timur Stadion Gajayana, Kota Malang. Monumen ini menampilkan dua sosok tentara wanita muda dengan ikat kepala, yang satu menenteng laras panjang yang lain mengepalkan tangan kiri ke atas sambil memegang mortir di depannya. Mortir setinggi pinggul patung bertuliskan “TREK-BOM” dengan garis emas di atas dan bawahnya. Di belakang patung terdapat bentukan bongkahan batu dengan 2 mortir kecil tergeletak di atasnya sedang menghadap ke belakang. Pada kaki empat pilar yang menopang landasan segi lima patung, terdapat 8 mortir kecil ditampilkan miring di belakang 8 plakat bertuliskan nama para pejuang TGP yang gugur.

TGP dibentuk sebagai kelanjutan pergerakan pelajar bersenjata serupa seperti Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Para pelajar yang menarik diri dari medan perjuangan pada masa Perjanjian Linggarjati dapat kembali bersekolah, kurang lebih 5 bulan setelah kenaikan kelas, sekolah dipindah sementara ke Kota Malang. SMP Kristen Jl. Semeru No. 42 menjadi tempat kelahiran Kesatuan TGP di bawah pimpinan Soenarto pada 2 Februari 1947 dengan semboyan “Berjuang Sambil Belajar”. Pembentukan diawali dengan acara pendidikan dan latihan seperti dasar militer hingga spesialisasi tugas selama 2 minggu di Kesatrian Rampal Malang dipimpin oleh pelatih dari Sekolah Kadet Angkatan Laut Malang.

Lima bulan setelah terbentuk, pasukan TGP bersama TRIP dan pasukan lainnya bertugas dalam misi pembumihangusan Kota Malang ketika terjadi Agresi Militer Belanda I. Selain menghancurkan bangunan-bangunan penting dan menghadang Belanda yang berpatroli, TGP juga bergerilya menghancurkan jembatan-jembatan penting untuk menghambat pergerakan pasukan musuh. Pada gencatan senjata setelah Persetujuan Renville 17 Januari 1948, TGP memanfaatkan jeda ini untuk konsolidasi dengan pengembangan organisasi dan mempersiapkan usaha perlawanan terhadap serangan musuh di daerah poros gerakan dengan penghancuran jembatan dan berakhir dengan melaksanakan bumi hangus total Kota Blitar. Mereka juga mempersiapkan bakal calon ‘basis’ di Kota Blitar. Pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia, menandakan akhir konflik bersenjata antara Indonesia-Belanda. Pada tanggal yang sama digelar apel di Madiun untuk pasukan TGP serta acara pemakaman kembali pejuang-pejuang TGP yang gugur. Total ada 41 pejuang pelajar yang gugur sejak 1947 hingga 1949.

Detail Info

TitleMonumen Tentara Genie Pelajar (TGP)
Also known as
Creator/Artist
Created17 Juli 1989
Inauguration Date7 Januari 1946
Located inMalang
Address/LocationJl. Semeru, belakang Stadion Gajayana, Malang
Artwork TypeMonument (Landmark)
Material
MeasurementsTinggi 6.4 m
Owner
Project Budget
Funding Source
Person in chargeNadya Salsabila Daniputri

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.