Monumen Tugu Malang
Also known as “Tugu Kemerdekaan” or Independence Monument, Malang Monument is an icon of Malang City as a silent witness to the fight of Malang City people against colonialists. The monument is located on Malang Tugu Square at Tugu Street. It was originally named as J. P Coen Plein Park, the name of the Governor General of the Dutch East Indies.
After independence, there was an initiative to build a monument in the center of J.P Coen Park. The construction began on independence day, 17 August 1945. It was led by AG Soeroto, but it was halted when the Dutch attacked on 21 July 1947, later called as Military Aggression I. People grew a strong belief that as long as the monument was still standing, the spirit of arek-arek Malang could not be broken. Knowing this, the Dutch destroyed the monument on December 23, 1948, leaving only its foundation. The reconstruction proceeded in July 1950 after the Dutch declared Indonesia’s sovereignty in 1949. Malang Monument was then inaugurated by President Soekarno himself on May 20, 1953 coinciding with the National Awakening Day. In 1970, the Mayor of Malang City made Tugu Malang as the city’s emblem.
Memiliki nama lain “Tugu Kemerdekaan”, Monumen Tugu Malang merupakan ikon Kota Malang sebagai saksi bisu perjuangan masyarakat Kota Malang melawan kolonial. Tugu tersebut berlokasi di Alun-Alun Tugu Malang di Jl. Tugu. Semasa penjajahan Belanda, Alun-Alun Tugu sebelumnya memiliki nama Taman J.P Coen Plein yang diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Sesudah kemerdekaan, muncul inisiatif untuk membangun tugu di tengah Taman J.P Coen. Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama sekaligus menempatkan Oorkonde (prasasti) dalam fundamen pembangunan tugu peringatan proklamasi kemerdekaan di Kota Malang pada tanggal 17 Agustus 1945. Pembangunan tugu sendiri diketuai oleh AG Soeroto, namun pembangunan terpaksa terhenti ketika Belanda kembali ke Kota Malang tanggal 21 Juli 1947. Peristiwa ini dinamakan Agresi Militer I yang berlangsung di berbagai wilayah Indonesia hingga tahun 1949. Muncul keyakinan di kalangan masyarakat bahwa selama tugu masih berdiri, maka perjuangan arek-arek Malang tidak dapat dipatahkan. Mengetahui hal tersebut, Belanda menghancurkan tugu pada tanggal 23 Desember 1948 hingga hanya tersisa pondasi. Pada tahun 1949 setelah pengembalian kekuasaan dan desakan masyarakat, panitia Tugu Kemerdekaan diaktifkan kembali pada tanggal 9 Juni 1950.
Bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Tugu Malang diresmikan sendiri oleh Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Tugu sebagai identitas Kota Malang semakin menguat lantaran pada tahun 1970 Pemkot Malang mengubah lambang Malang menggunakan Tugu Kota Malang.
Detail Info
Title | Monumen Tugu Malang |
Also known as | |
Creator/Artist | Panitia Tugu Kemerdekaan diketuai A.G. Soeroto |
Created | 17 Agustus 1946 Note: Setelah dihancurkan dibangun lagi tanggal 9 Juni 1950 |
Inauguration Date | 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno |
Located in | Malang |
Address/Location | Jl. Tugu |
Artwork Type | Monument (Landmark) |
Material | |
Measurements | |
Owner | |
Project Budget | |
Funding Source | |
Person in charge | Nadya Salsabila Daniputri |
Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.