Patung Kampung Sablon

Since the 1980s Suci Road has been famous for its screen printing businesses. In the 2000s the screen printing business exploded and expanded into Surapati Street. Around 2016, one of the residents of Muararajeun who lived on Jalan Surapati initiated to create a tourism village with screen printing as the main attraction, named Kampung Wisata Sablon (Screenprint Tourism Village).

The Sablon Village Monument was then made as the marker of the area. This monument has pentagonal base, on each side of the base a t-shirt and pants made of cement. Each side and its ornaments are painted in different colors. Above the base are 3 tubes in different heights with 2 pieces of clothes hanging above it. T-shirts and the colors displayed in this monument are characteristic elements of screen printing businesses, which mostly produce simple clothe piece such as t-shirts with a variety of color choices, either for personal use or to resell.

Sejak tahun 1980-an hingga saat ini Jalan Suci terkenal dengan pusat usaha sablon. Pada tahun 2000-an usaha sablon mulai bertambah dan memenuhi Jalan Suci hingga Jalan Surapati. Sekitaran tahun 2016 salah satu warga Muararajeun yang bertempat tinggal di Jalan Surapati mencetuskan untuk membuat sebuah kampung wisata yang berfokus pada sablon dengan nama Kampung Wisata Sablon. Berangkat dari sana dibuatlah Tugu Kampung Sablon.

Tugu ini memiliki base berbentuk segi lima, di setiap sisi base terdapat sebuah patung baju dan celana yang diwujudkan menggunakan semen. Setiap sisi base memiliki warna bermacam-macam mulai dari kuning, merah, biru, dan abu, begitu pula dengan baju dan celana yang ditempelkan di sisi base. Di atas base terdapat 3 tabung dengan tinggi yang berbeda-beda. Di atas setiap tabung terlihat 2 buah baju yang digantung dengan warna yang berbeda. Kaos dan warna-warninya yang ditampilkan dalam tugu ini adalah elemen yang identik dengan usaha sablon yang kebanyakan memproduksi pakaian sederhana seperti kaos dengan pilihan warna yang bervariasi.

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.