Patung Singo Arema
The Singo Edan Sculpture is one of Arema Football Club’s icons in Malang City which was established at the request of the city’s football supporters community. Sitting on the corner of Trunojoyo Park, the statue was 7 meter high and 7 meter wide. It displays 3 lion statues; this number represents the union of three regional heads in Malang Raya which is the Mayor of Malang City, Mayor of Batu, and Malang Regency.
The design was contested openly in October 2018 and won by Heppy Jundan Hendrawan, a visual communication design lecturer at Malang University. After going through some additional touch to fit the philosophy of Malang City, in less than 4 months it was later inaugurated by Abah Anton on December 28, 2014.
The rearmost lion appears to be standing with its two forelegs on a higher rock, with its mouth open showing its fangs. The lion in front of him was facing left, roaring. And the lion at the front seemed to be sitting casually while facing to the right. This statue was made of lightweight concrete, which is a mixture of cement, sand and water, attached to an iron frame and later the statue painted with a mixture of copper and black paint as finishing.
Patung Singo Edan merupakan salah satu ikon Arema di Kota Malang yang didirikan atas permintaan komunitas suporter klub sepakbola Kota Malang. Terletak di pojok Taman Trunojoyo, patung tersebut memiliki tinggi 7 meter dan lebar 7 meter. Terdiri dari 3 buah patung singa yang melambangkan bersatunya tiga kepala daerah yang ada di Malang Raya, yaitu Wali Kota Malang, Wali Kota Batu, dan Bupati Malang.
Desain patung disayembarakan secara terbuka pada bulan Oktober 2018 dan dimenangkan oleh Heppy Jundan Hendrawan, seorang dosen DKV Universitas Negeri Malang. Setelah melalui beberapa sentuhan tambahan agar lebih pas dengan filosofi Kota Malang, kurang dari empat bulan kemudian patung tersebut diresmikan oleh Walikota Malang, Abah Anton pada 28 Desember 2014.
Patung Singo Edan terdiri dari 3 singa di atas bebatuan. Singa paling belakang tampak berdiri meletakkan kedua kaki depan di atas bebatuan yang lebih tinggi dengan mulut terbuka menampilkan taring-taringnya. Singa di depannya tampak menghadap ke arah kiri tengah mengaum dengan ekor meliuk naik. Dan singa paling depan tampak sedang duduk santai menghadap ke arah kanan. Patung ini dibuat dengan menggunakan material beton ringan, yaitu campuran semen, pasir dan air yang dilekatkan pada rangka besi, kemudian untuk finishing patung ini diwarnai dengan menggunakan campuran cat berwarna tembaga dan hitam.
Detail Info
Title | Patung Singo Arema |
Also known as | |
Creator/Artist | |
Created | Dibuat selama 3 bulan |
Inauguration Date | 28 Desember 2014 |
Located in | Malang |
Address/Location | Jl. Trunojoyo |
Artwork Type | Statue |
Material | |
Measurements | Tinggi dan lebar 7 meter |
Owner | |
Project Budget | |
Funding Source | |
Person in charge | Nadya Salsabila Daniputri |
Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.