Tugu Maung Bandung (Simpang Wastukencana)

The construction of this monument series was first executed in 2017 by the Utility Department of Spatial Planning (Distaru) Bandung City. It is 9 meters in heightand painted in white and gold. The purpose of the monument itself is as a mark to indicate the old city area; this can be seen from the strong art deco style. There are 4 maung (the sundanese word for ‘tiger’ the animal) that seem to jump out of the monument’s body. Above them are stained glass and wall clocks, with a dome-shaped roof supported by several pillars, this was taken from the colonial era’s characteristic architectures.

Pembangunan seri tugu ini pertama kali dilaksanakan tahun 2017 oleh Bidang Pemanfaatan Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung. Tingginya mencapai 9 meter, terdiri dari panggung dan tugu berwarna putih dan emas. Tujuan pembangunannya sendiri adalah sebagai simbol kawasan kota lama, terlihat dari gaya art deco yang kuat pada tugu. Terdapat 4 maung yang seperti hendak melompat keluar dari tugu. Di atas maung terdapat kaca patri dan jam dinding, dengan atap berupa kubah yang disokong oleh beberapa pilar.

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.