Tugu Nol Kilometer Medan

The crown of this monument is shaped like a prawosa, a small piece of candi placed circling the bigger one in the center. It has a similar stacking model, from the bottom to the top each part gets smaller and then topped with a tall and slender taper cone, similar to Candi Borobudur’s prawosa. Historically, Zero Kilometre Monument Medan was at first called the Nienhuys-Fountein, named after Jacob Nienhuys who in the Dutch East Indies era developed the tobacco plantation business in the region now known as Deli Serdang in North Sumatera, directly next to Medan. Originally, the main attraction of the monument was the fountain, but in 1931 the colonial government decided to stop operating the fountain because of the excessive water bill. People used to gather at the monument site to commemorate Nienhuys, but it stopped after Indonesia gained independence. Today, the monument was painted with yellow-gold and green paint and on the side of the monument’s crown was a logo of Sumut Bank. The pond still surrounds the monument, though it no longer functions, with lotus-shaped glass pipe neon adorning the surface, and neatly trimmed garden of plants circling it.


Bentuk puncak tugu ini menyerupai prawosa atau anak candi yang biasa mengelilingi induk, dengan puncak yang bertingkat dan mengerucut, mengingatkan pada prawosa Candi Borobudur. Awalnya tugu ini dinamakan Nienhuys-Fontein untuk memperingati dedikasi Jacobus Nienhuys, orang Belanda yang pada masa kolonial mengembangkan bisnis perkebunan dan perdagangan Tembakau Deli. Bentuk asalnya merupakan patung pancur, namun pada 1931 air mancur ditiadakan karena tagihan air yang terlalu besar.

Saat ini pada puncak tugu terdapat penambahan huruf timbul berbentuk logo Bank Sumut. Di sekitar patung masih terdapat kolam, jejak dari air mancur yang telah ditiadakan. Pada kolam diletakkan hiasan berbentuk bunga lotus yang terbuat dari lampu pipa kaca neon yang dibuat seolah mengambang. Pada bagian bawah tugu yang menghadap ke Jalan Bukit Barisan terdapat sepetak bagian tugu yang dapat ditarik dan dilepaskan untuk mengakses bagian rongga dalam tugu. Namun saat observasi dilakukan, bagian tersebut sudah sedikit rusak, memperlihatkan kerangka besi di dalamnya. Sekeliling monumen terawat rapi, namun kini terdapat tiang listrik dan tiang keterangan kelas parkir serta spanduk peringatan COVID-19

Sumber tambahan:

Akhyar, Aqmarul (2020): Tugu Titik Nol Kilometer Medan Menyimpan Sejarah Perdagangan Masa Kolonial. (diakses pukul 14:15 WIB 1 Oktober 2020)

Detail Info

TitleTugu Nol Kilometer Medan
Also known asTugu Titik Nol Kilometer Medan
Creator/ArtistPemerintah kolonial Belanda
Created1915
Inauguration Date
Located inKesawan, Medan
Address/LocationJl. Putri Hijau, Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara 20236
Artwork TypeMonument (Attraction)
MaterialSemen
Measurements
OwnerPemerintah
Project Budget
Funding Source
Person in charge

Notes:
This article about a sculpture in Indonesia is a stub. You can help IPAA by expanding it.